Thursday, August 7, 2014

Preview Championship 2014/2015 : Sweet Cherries ( AFC Bournemouth )


Background

Musim 2013/2014 adalah kedua kalinya Bournemouth berada di tingkat kedua piramida liga sepanjang sejarah mereka dan mereka memberi kejutan. Tidak berharap banyak kepada tim promosi dari League One yang diasuh Eddie Howe menunjukkan permainan yang fantastis. Mereka mencapai posisi 10 di akhir musim setelah mereka bertarung dengan gagah berani demi tempat di Play-off promosi. Pada akhirnya, Cherries selesai dengan beda enam poin dari posisi terakhir play-off namun mereka memberikan kesan tersendiri kepada banyak orang yang menyaksikan aksi mereka di Championship musim lalu maupun fans mereka sendiri. Ditambah dengan sebuah pertandingan Piala FA melawan Liverpool serta Lewis Grabban mencetak 22 gol untuk menjadi top skor klub membuat banyak pendukung Cherries tersenyum.

Transfer

Kepergian Lewis Grabban ke Norwich City merupakan pukulan besar untuk para fans Bournemouth, namun uang yang klub terima pasti akan diinvestasikan kembali dengan tepat. Terlepas dari kenyataan bahwa Grabban sebagai top skor klub musim lalu dengan 22 gol, dana yang tersedia Bournemouth dapat mengisi lubang yang ditinggalkan Grabban.

Hal itu dibuktikan lewat kedatangan Junior Stanislas, Dan Gosling, serta Callum Wilson yang bergabung dari Burnley, Newcastle dan Coventry City. Stanislas yang beroperasi menyusuri sayap dan kecepatan larinya membuat dia bakat menarik untuk ditonton serta kreativitas Gosling dan kematangan di lini tengah akan disambut Bournemouth.Callum Wilson yang mencetak 21 gol musim lalu bisa menjadi ancaman baru bagi lawan - lawan Cherries.

Key Player

Passion yang sangat terlihat dari Matt Richie
Matt Ritchie yang masih muda memiliki bakat dan ambisi untuk bersinar yang ditunjukkan musim lalu. Setelah beberapa tahun bersama Swindon Town, ia lalu bergabung dengan Cherries di mana ia mencetak 12 gol dalam 47 pertandingan. Tidak hanya pemain sayap yang memiliki kemampuan mencetak gol tetapi kemampuannya untuk menciptakan percikan kecemerlangan dari peluang - peluang kecil membuat dia menjadi pemain penting. Untuk pemain muda yang baru berumur 24 tahun, ketenangannya saat menguasai bola meyakinkan fans bahwa dia adalah winger kelas atas dengan potensi untuk melakukan hal luar biasa pada waktu dia bermain.

Gaffer

Manager muda dengan banyak pengalaman
Menjadi manager favorit para penggemar, ia dikenal sebagai Eddie Howedini oleh pendukung Bournemouth ,tidak membingungkan dia dijuluki seperti itu lewat rekornya. Menyelamatkan klub yang mengalami hukuman administrasi pengurangan 17 poin di League Two setelah mengalami kesulitan keuangan,kemudian di musim selanjutnya promosi ke League One, pindah sebentar ke Burnley, kembali menangani Cherries dan kemudian meraih promosi dan menstabilkan klub di Championship.

Semua dalam waktu hanya 6 tahun sejak ia memulai karier kepelatihannya, meskipun ini orang bisa salah menyangka Eddie Howe jauh lebih tua dari umurnya sekarang yaitu 36 tahun. Seorang pelatih yang dikenal tenang dan cerdik di pinggir lapangan, Howe sangat teliti dan menyeluruh dalam melakukan pekerjaannya, sementara ia sebagai manager yang hemat dan memiliki hubungan baik dengan pers. Suatu saat nanti ia siap melatih di puncak yaitu Premier League. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah ia dapat melanjutkan karyanya sejauh ini dan membawa Bournemouth ke Premier League atau dia akan pergi untuk memenuhi impiannya ?


Verdict 

Setelah menstabilkan diri sebagai klub Championship ,sudah saatnya Bournemouth membidik hal yang lebih tinggi... Play-off promosi !


By : @Obinhartono1

No comments:

Post a Comment