Saturday, August 9, 2014

Preview Championship 2014 / 2015: Saatnya Kembali Menyengat ( Watford FC )

Background

Musim 2013 / 2014 berakhir dengan buruk untuk Watford. Setelah berhasil mencapai zona playoff di musim sebelumnya, dengan hanya selisih 2 point dari Hull City yang promosi otomatis ke Premier League. Zola dipercaya untuk mengulang kesuksesan tersebut dan membawa The Hornets kembali ke kasta tertinggi. Mereka mengawali musim lalu dengan gemilang, hanya mengalami dua kekalahan dari 10 pertandingan, dan mengoleksi 18 point, Zola mengantarkan Watford di posisi 5 klasemen sementara. Akan tetapi Troy Deeney dan kawan - kawan hanya berhasil mengamankan 1 kemenangan pada periode Oktober hingga pertengahan Desember, membuat mantan manager West Ham United tersebut akhirnya mengambil tanggung jawab, dan mengundurkan diri setelah Watford terlempar ke papan tengah.

Resign sebagai bentuk tanggung jawab.
Sesama Italia, Giuseppe "Beppe" Sannino dipercaya untuk mengantikan Zola. Tiga pertandingan awal Sannino berakhir cukup baik, dengan 5 point hingga akhir tahun. Sayangnya kebangkitan tim - tim lain yang lebih efektif dibandingkan mereka membuat Watford mengakhiri 2013 dengan berada di papan tengah. Penampilan inkonsisten Watford akhirnya berpengaruh pada raihan poin mereka. Sepanjang tahun 2014 pada musim lalu, tidak sekalipun The Hornets berhasil meraih kemenangan beruntun. Sebaliknya, mereka menelan 3 kekalahan berturut - turut di akhir musim melawan QPR, Derby County dan Huddersfield Town.

Ketergantungan dengan sosok Troy Deeney yang menjadi pemain terbanyak tampil dan juga topskorer musim lalu menjadi alasan Watford terpendam di papan tengah dan mengakhiri musim hanya dengan raihan 60 point, terendah sejak musim 2010 / 2011 silam.

Transfer

Musim panas kali ini, Sannino siap membangun tim untuk musim pertamanya melatih Watford sejak awal kompetisi. Mengembalikan Matej Vydra striker andalan mereka beberapa musim lalu merupakan langkah awal untuk membantu beban berat yang selama ini dipikul Troy Deeney. Duo pemain Parma, Daniel Tozser dan Gianni Munari juga dipinjam guna memperkuat lini tengah bersama Keith Andrews (Bolton) yang kekurangan visi permainan musim lalu. Sannino juga mendapatkan pemain - pemain berpengalaman seperti Gomes (Tottenham), Tamas (ex-WBA), dan Craig Cathcart (Blackpool) untuk mempersolid lini belakang yang ditinggalkan Manuel Almunia dan Marco Cassetti.



Namun rekrutan terbaik tentu seorang Juan Paredes, dari Granada yang tampil cukup mengesankan bersama Ekuador di Piala Dunia 2014, dan juga Llyod Dyer, pemain dengan raihan 7 gol dan 8 assist dari 40 penampilan liga untuk Leicester City musim lalu. Kualitas Paredes  sebagai seorang pemain internasional dan pengalaman Llyod Dyer akan menjadi suntikan berharga untuk Watford.

Key Players

Troy Deeney tentu menjadi kunci Watford di lini depan, beruntung musim ini ia tidak harus berjuang sendirian menjebol gawang lawan karena Matej Vydra kembali dipinjamkan Pozzo, pemilik klub (Watford, Granada, Udinese) ke Vicarage Road. Gabriel Angella merupakan pemain yang akan berperan krusial musim ini, bek 24 tahun asal Italia tersebut hanya terpaut sekitar 450 menit dengan Troy Deeney musim lalu. Ia akan menjadi komandan di lini belakang tim yang kedatangan banyak muka baru.

Gaffer

Beppe Sannino, manager yang telah malang melintang di Italia akhirnya merantau ke Britannia setelah ditunjuk Pozzo menggantikan Zola. Manager yang memberikan debut untuk pemain andalan klub Sisilia saat ini, Paulo Dybala saat masih melatih Palermo memiliki pengalaman dan pengetahun yang sangat baik. Walaupun mengawali karir kepelatihan di Serie C2 dengan mengecewakan, rasa 'sakit' yang ia terima berbuah hasil hingga dapat dipercaya melatih klub Serie-A. Lama di Italia, Sannino tentu tahu cara - cara tertentu untuk menyelamatkan posisinya di kursi kepelatihan, dan bersama Watford, mengembalikan tim ke zona playoff adalah caranya.

Verdict

Watford kali ini memiliki kedalaman squad yang lebih baik dari sebelumnya. Konsistensi menjadi kunci mereka untuk kembali menyengat ke zona playoff, jika tidak musim yang mengecewakan akan kembali terulang.

No comments:

Post a Comment