Friday, August 8, 2014

Preview Championship 2014 / 2015: Saatnya Pelampiasan ( Brighton & Hove Albion )

Background

Brighton & Hove Albion sudah menjadi kuda hitam sejak mereka berhasil promosi ke Championship pada 2011 / 2012. Musim pertama mereka akhiri dengan menyelsaikan perjuangan di posisi 10 klasemen, musim berikutnya Brighton & Hove Albion berhasil mendapatkan tiket playoff setelah meraih 75 point, terpaut 4 point dari Hull City yang promosi otomatis secara runner-up. 2013 / 2014, merupakan musim ketiga Brighton di Championship dan Andrew Crofts bersama kolega kembali ke zona playoff, walaupun pencapaian mereka lebih buruk dari musim sebelumnya, yaitu berada di posisi 6 dengan 72 poin.

Mengawali musim 2013 / 2014 dengan buruk, Brighton tidak dapat beranjak dari papan tengah dan jauh dari target mereka mengulang kesuksesan musim sebelumnya. Nama Oscar Garcia, pelatih Brighton saat itupun beberapa kali dirumorkan akan dipaksa hengkang oleh direksi klub, namun hal tersebut hanya kabar burung belaka. Brighton tetap mempercayakan Garcia, dan mantan pemain FC Barcelona tersebut berhasil membayar kepercayaan yang diberikan kepadanya. Kemenangan tipis 1-0 melawan Blackpool sebelum tahun baru 2014 menjadi titik balik Brighton. Semenjak saat itu pasukan Oscar Garcia hanya menelan 6 kekalahan dari 23 pertandingan hingga akhir musim.

Garcia tuntaskan target sebelum berpisah


37 poin yang mereka kumpulkan sepanjang tahun memenuhi syarat untuk kembali berlaga di playoff. 3 poin terakhir melawan Nottingham Forest menjadi penentu dramatis, saat itu Brighton tertinggal terlebih dahulu sebelum gol Stephen Ward menyamakan kedudukan di menit ke-53, satu poin belum cukup untuk mendapatkan kesempatan berjuang untuk Premier League. Pasalnya, poin tersebut hanya akan menyetarakan mereka dengan Reading yang unggul produktifitas gol. CityGround akhirnya pecah di detik - detik akhir pertandingan. Leonardo Ulloa memastikan 3 poin untuk The Seagulls pada menit ke-92 dan mencuri tiket playoff dari Reading.

Perjuangan mereka terhenti di semi-final playoff setelah ditumbangkan Derby County. Musim ini, Brighton & Hove Albion kehilangan dua pahlawan mereka, Ulloa hijrah ke Premier League bersama juara musim lalu Leicester City dan manager, Oscar Garcia yang mengundurkan diri dari jabatannya. Direksi Brighton menunjukan ambisi mereka dengan menunjuk Sami Hyypia, sosok yang pernah merasakan atmosfer Champions League, sebagai pemain ataupun pelatih.

Transfer

Sami Hyypia tidak banyak merubah komposisi tim untuk musim pertamanya melatih Brighton. Walaupun membuka pintu keluar untuk 10 orang pemain, termasuk Ulloa, Kuszczak, Upson dan Orlandi, mantan manager Bayer Leverkusen tersebut juga mendatangkan 5 pemain pengganti sejauh ini. Toko, gelandang andalan Grasshooper Zurich musim lalu didatangkan guna mengisi pos yang ditinggalkan David Lopez dan Orlandi. Bek berpengalaman, Aaron Hughes diplot menjadi pengganti Upson, David Stockdale akan gantikan Kuszczak di bawah mistar, dan Chris O'Grady, striker yang mencetak 15 gol bersama Barnsley musim lalu diharapkan bisa mengisi posisi Ulloa.

Key Players

Muda, cepat, bertenaga. Will Buckley
Will Buckley dan Kazenga LuaLua akan menjadi mimpi buruk pertahanan lawan, kecepatan tinggi ditambah teknik yang mumpuni menjadi jaminan Brighton akan diperkuat oleh permainan sisi yang menakutkan. Lini belakang akan dijaga kapten Gordon Greer dan Aaron Hughes, kedua sudah memiliki pengalaman yang lebih dari cukup untuk memastikan keamanan gawang Brighton, terutama lewat bola - bola udara. Craig Mackail-Smith akan berjuang untuk kembali mendapatkan tempat di tim utama setelah musim lalu direbut oleh mantan penyerang Almeria, namun saingannya kali ini juga tidak mudah, yaitu seorang O'Grady.

Gaffer

Mantan assisten pelatih timnas Finlandia ini pernah bermain di Inggris untuk Liverpool, dimana ia memenangkan semua gelar yang ada (kecuali trophy Premier League). Pengalamannya selama 10 tahun bersama Liverpool sudah cukup untuk mempelajari dan memahami sepakbola di tanah Ratu Elizabeth. Karir kepelatihannya juga dapat dibilang mengesankan, melatih Bayer Leverkusen sejak May 2012, Hyypia membawa Leverkusen ke zona Champions League dengan menjadi satu - satunya pelatih yang berhasil mengarahkan anak asuhnya untuk mengalahkan Bayern Munchen di Allianz Arena pada musim 2012 - 2013.

Tak lagi terhalang bahasa
Hyypia dipecat dari kursi kepelatihan Bayer setelah kalah melawan Hamburg SV, namun ia adalah sosok pelatih yang dekat dengan para pemainnya. Hyypia sering kali berbincang dengan setiap pasukannya di Jerman meski dengan kemampuan bahasa Jerman yang terbata - bata. Kembali ke Inggris, komunikasi tentu bukanlah halangan untuk Sami Hyypia membangun chemistry dengan para pemain Brighton.

Verdict

Baik para pemain maupun pelatih, merupakan sekumpulan orang berpengalaman di bidangnya masing - masing. Jika mereka dapat mengawali musim ini dengan baik, bukan tidak mungkin Brighton akan promosi ke Premier League secara otomatis, walaupun zona playoff selalu menjadi target utama mereka.


BY: @adrieedu

No comments:

Post a Comment