Saturday, August 9, 2014

Preview Championship 2014 / 2015: Nothing to Lose ( Blackpool )

Background

Lolos dari degradasi musim lalu, Blackpool tidak ingin kembali merasakan hal serupa pada musim 2014 / 2015. Mantan manager Charlton Athletic, Jose Riga akhirnya ditunjuk untuk menggantikan Barry Ferguson yang menjadi caretaker Blackpool di akhir musim lalu. Tugas Riga tidak mudah, mengangkat tim yang sempat menjadi salah satu penghibur di Premier League untuk kembali kompetitif. Blackpool mengakhiri musim lalu di peringkat 20, dan hanya terpaut 2 poin dari zona degradasi. Musim ini merupakan saatnya mereka mengembalikan optimisme dalam klub.

Transfer

Dunia sepakbola sempat digegerkan oleh Blackpool yang hanya memiliki 8 pemain saat kick-off musim 2014 / 2015 kurang dari satu bulan. Mereka kehilangan 29 pemain secara cuma - cuma akibat krisis ekonomi yang melanda klub. Valeri Belokon, pemilik dikabarkan memiliki hutang sekitar dari 1 milliyar Poundsterling. Menjadi alasan utama Blackpool berada di ambang kebankrutan, para supporter-pun memprotes Belokon dan meminta pertanggungjawabannya. Sang pemilik-pun berjanji akan tetap bekerja sama dengan Jose Riga untuk membangun tim yang kompetitif untuk menyelamatkan klub.

Frustasi nampaknya wajar bagi Blackpool


Sejauh ini 14 pemain telah didatangkan oleh Blackpool:

- Elliot Parish (Free / Bristol City)
- Donervon Daniels (Loan / WBA)
- Ishmael Miller (Free / Nottingham Forest)
- Andrea Orlandi (Free / Brighton)
- Tomasz Cywka (Free / Barnsley)
- Jacob Mellis (Free / Barnsley)
- Sergei Zenjov (Free / Karpaty)
- Nathan Delfouneso (Free / Aston Villa)
- Peter Clarke (Free / Huddersfield Town)
- Jose Cubero (Undisclosed / Herediano)
- Joan Oriol (Undisclosed / Osasuna)
- Joe Lewis (Loan / Cardiff)
- John Lundstram (Loan / Everton)
- Harrison McGahey (Promoted / Blackpool U-21)

Mereka semua akan bahu - membahu membangun Blackpool yang baru. Peter Clarke kembali ke Blackpool setelah meninggalkan klub pada tahun 2006 dan akan menjadi sosok penting membangun tembok pertahanan yang solid. Elliot Parish dan Joe Lewis akan berebut tempat di bawah mistar gawang, keduanya adalah kiper ternama di dunia Football League. Nathan Delfouneso akhirnya kembali berseragam Blackpool secara permanen setelah sempat menjalani masa pinjaman dari tahun 2012 - 2014.

Key Players

Under-rated midfielder
Nama - nama baru yang direkrut Blackpool mungkin bukanlah pemain yang dianggap berkelas oleh banyak orang, namun sebenarnya mereka adalah sekumpulan pemain dengan pengelamanan kelas wahid di Championship. Sekian banyak nama namun, Jacob Mellis dan Jose Cubero bisa jadi kunci dari permainan Blackpool musim ini. Mellis merupakan salah satu gelandang terbaik di dunia Football League, cepat, kuat, dan mematikan dalam eksekusi bola mati, namun ia sering kali kalah pamor dari nama - nama lain dari klub yang lebih mapan. Cubero merupakan gelandang kelas internasional, yang membela tim kuda hitam, Kosta Rika pada gelaran Piala Dunia 2014. Mereka berdua akan bahu membahu membantu dua lini lainnya, dan memastikan Blackpool lebih banyak mendominasi bola dibandingkan lawan - lawannya.

Gaffer

Jose Riga merupakan sosok yang berhasil menyelamatkan Charlton Athletic dari zona degradasi musim lalu. Rekor kepelatihannya tidaklah mentereng, namun pengalamannya bersama klub papan atas Belgia, Standard Liege akan cukup membantu Blackpool. Ia juga pernah menjadi seorang scout bagi tim nasional Belgia, dan juga pelatih teknik di AC Milan, sehingga pengetahuan yang luas dan kemampuannya mencari pemain yang dibutuhkan tim tidak dapat diragukan lagi. Selain itu, Riga juga pintar membina pemain muda.

Vedict

Musim ini Blackpool mungkin menargetkan untuk berada di papan tengah Championship, namun melihat squad yang ada dan kemampuan Jose Riga, asalkan dapat menjaga kebugaran di jadwal padat liga, mereka dapat menjadi kejutan musim ini. Lagi pula, ada yang mengatakan, "Fear the man with nothing to lose".

BY: @adrieedu

Preview Championship 2014 / 2015: Saatnya Kembali Menyengat ( Watford FC )

Background

Musim 2013 / 2014 berakhir dengan buruk untuk Watford. Setelah berhasil mencapai zona playoff di musim sebelumnya, dengan hanya selisih 2 point dari Hull City yang promosi otomatis ke Premier League. Zola dipercaya untuk mengulang kesuksesan tersebut dan membawa The Hornets kembali ke kasta tertinggi. Mereka mengawali musim lalu dengan gemilang, hanya mengalami dua kekalahan dari 10 pertandingan, dan mengoleksi 18 point, Zola mengantarkan Watford di posisi 5 klasemen sementara. Akan tetapi Troy Deeney dan kawan - kawan hanya berhasil mengamankan 1 kemenangan pada periode Oktober hingga pertengahan Desember, membuat mantan manager West Ham United tersebut akhirnya mengambil tanggung jawab, dan mengundurkan diri setelah Watford terlempar ke papan tengah.

Resign sebagai bentuk tanggung jawab.
Sesama Italia, Giuseppe "Beppe" Sannino dipercaya untuk mengantikan Zola. Tiga pertandingan awal Sannino berakhir cukup baik, dengan 5 point hingga akhir tahun. Sayangnya kebangkitan tim - tim lain yang lebih efektif dibandingkan mereka membuat Watford mengakhiri 2013 dengan berada di papan tengah. Penampilan inkonsisten Watford akhirnya berpengaruh pada raihan poin mereka. Sepanjang tahun 2014 pada musim lalu, tidak sekalipun The Hornets berhasil meraih kemenangan beruntun. Sebaliknya, mereka menelan 3 kekalahan berturut - turut di akhir musim melawan QPR, Derby County dan Huddersfield Town.

Ketergantungan dengan sosok Troy Deeney yang menjadi pemain terbanyak tampil dan juga topskorer musim lalu menjadi alasan Watford terpendam di papan tengah dan mengakhiri musim hanya dengan raihan 60 point, terendah sejak musim 2010 / 2011 silam.

Transfer

Musim panas kali ini, Sannino siap membangun tim untuk musim pertamanya melatih Watford sejak awal kompetisi. Mengembalikan Matej Vydra striker andalan mereka beberapa musim lalu merupakan langkah awal untuk membantu beban berat yang selama ini dipikul Troy Deeney. Duo pemain Parma, Daniel Tozser dan Gianni Munari juga dipinjam guna memperkuat lini tengah bersama Keith Andrews (Bolton) yang kekurangan visi permainan musim lalu. Sannino juga mendapatkan pemain - pemain berpengalaman seperti Gomes (Tottenham), Tamas (ex-WBA), dan Craig Cathcart (Blackpool) untuk mempersolid lini belakang yang ditinggalkan Manuel Almunia dan Marco Cassetti.



Namun rekrutan terbaik tentu seorang Juan Paredes, dari Granada yang tampil cukup mengesankan bersama Ekuador di Piala Dunia 2014, dan juga Llyod Dyer, pemain dengan raihan 7 gol dan 8 assist dari 40 penampilan liga untuk Leicester City musim lalu. Kualitas Paredes  sebagai seorang pemain internasional dan pengalaman Llyod Dyer akan menjadi suntikan berharga untuk Watford.

Key Players

Troy Deeney tentu menjadi kunci Watford di lini depan, beruntung musim ini ia tidak harus berjuang sendirian menjebol gawang lawan karena Matej Vydra kembali dipinjamkan Pozzo, pemilik klub (Watford, Granada, Udinese) ke Vicarage Road. Gabriel Angella merupakan pemain yang akan berperan krusial musim ini, bek 24 tahun asal Italia tersebut hanya terpaut sekitar 450 menit dengan Troy Deeney musim lalu. Ia akan menjadi komandan di lini belakang tim yang kedatangan banyak muka baru.

Gaffer

Beppe Sannino, manager yang telah malang melintang di Italia akhirnya merantau ke Britannia setelah ditunjuk Pozzo menggantikan Zola. Manager yang memberikan debut untuk pemain andalan klub Sisilia saat ini, Paulo Dybala saat masih melatih Palermo memiliki pengalaman dan pengetahun yang sangat baik. Walaupun mengawali karir kepelatihan di Serie C2 dengan mengecewakan, rasa 'sakit' yang ia terima berbuah hasil hingga dapat dipercaya melatih klub Serie-A. Lama di Italia, Sannino tentu tahu cara - cara tertentu untuk menyelamatkan posisinya di kursi kepelatihan, dan bersama Watford, mengembalikan tim ke zona playoff adalah caranya.

Verdict

Watford kali ini memiliki kedalaman squad yang lebih baik dari sebelumnya. Konsistensi menjadi kunci mereka untuk kembali menyengat ke zona playoff, jika tidak musim yang mengecewakan akan kembali terulang.

Friday, August 8, 2014

Preview Championship 2014 / 2015: Quiet Old Season for The Owls ( Sheffield Wednesday )

Background

Musim 2013 / 2014 merupakan perjalanan yang berakhir cukup manis untuk Sheffield Wednesday. The Owls yang baru meraih kemenangan pertama mereka pada pertandingan pertama di bulan November dengan hanya mengoleksi 8 poin dari 12 pertandingan dibawah arahan Dave Jones. Puasa tiga point mereka dibuka setelah berhasil mengalahkan Reading di kandang. Akan tetapi, 3 kekalahan beruntun setelahnya melempar Sheffield Wednesday ke zona degradasi, satu tingkat diatas juri kunci saat itu. Melihat hal tersebut, presiden klub, Milan Mandaric memecat Jones dan menunjuk Stuart Gray sebagai caretaker tim.

Sheffield Wednesday panaskan mesin Wickham


Debut Gray di liga berbuah manis untuk Sheffield Wednesday yang berhasil menang 2-1 melawan Sang juara, Leicester City. Dua gol Wickham membalikan keadaan dan mengangkat moral para pemain, walaupun tidak terjadi pergerakan di klasemen. Setelah itu, mereka meraih 12 point dari 8 laga. Termasuk membantai Leeds United 6-0 dan menang tipis atas Watford 1-0, mengangkat posisi mereka ke peringkat 17 klasemen. Kesuksesan Gray dihadiahi kontrak sebagai manager permanen Sheffield Wednesday pada 26 Januari 2014, dan ia memberi kado ucapan terimakasih dengan hanya menelan satu kekalahan pada bulan Februari. Walaupun pada akhir musim The Owls diterpa 3 kekalahan beruntun melawan Charlton, Ipswich dan Bolton ( klub yang berada di sekitar mereka ), kemenangan - kemenangan krusial nan mengejutkan yang telah diperoleh sebelumnya membuat Stuart Gray tetap dipercaya melatih klub. Kumpulan tiga poin penting mereka dapatkan dari QPR yang dikalahkan 3-0, Brighton (1-0), dan Bournemouth (4-2).

Produktif namun juga mudah dibongkar lawan menjadi problem tersendiri bagi Sheffield United. Mereka mencetak 63 gol, masuk dalam 10 tim terproduktif di Championship musim lalu, tapi juga mendaftar diri di 5 tim yang paling sering kebobolan. Barisan pertahanan benar - benar menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Stuart Gray musim ini.

Transfers

Tahu tugasnya, Stuart Gray langsung mendatangkan pemain - pemain baru yang difokuskan pada lini pertahanan. Kieran Westwood (Sunderland), dan Tom Lees (Leeds) menjadi muka baru di Hillsbrough, sedangkan Sam Hutchinson (Chelsea) berhasil dipermanenkan Sheffield Wednesday setelah dilepas oleh klubnya. Lees tentu menjadi transfer terbesar klub musim ini, bek Inggris tersebut merupakan palang pintu utama Leeds musim lalu dengan tampil lebih dari 3.500 menit.

12 pemain direlakan untuk meninggalkan klub, beberapa diantaranya adalah wajah - wajah familiar seperti Michael Antonio, Jermaine Johnson, Reda Johnson dan Anthony Gardner. Namun tidak ada satupun diantara mereka yang merupakan pilihan utama Gray saat mulai menjadi caretaker di klub, sehingga tidak ada kehilangan berarti.

Key Players

Tiga pemain baru yang didatangkan guna memperbaiki rekor buruk di pertahanan tim akan menjadi faktor kunci musim ini, didampingi oleh Joe Mattock di kanan, dan Kieran Lee di sisi kiri. Lini tengah Sheffield Wednesday sudah cukup baik walaupun belum menjanjikan, karena diisi oleh pemain - pemain yang belum menunjukan potensi terbaik mereka. Mantan pemain Manchester City, Jeremy Helan menjadi sosok yang paling menonjol dengan raihan 2 gol dan 3 assist dari 43 penampilan liga musim lalu. Helan dan Liam Palmer akan mengisi sisi lapangan, berusaha memanjakan duet striker yang dipercaya untuk menjebol gawang lawan.

Lini depan Sheffield Wednesday memiliki banyak pilihan, dari Nihui dan Chris Maguire yang sama - sama menjadi topskorer klub dengan 8 gol musim lalu. Caolan Lavery, pemain lincah dan oportunis ini bukan hanya dapat di posisikan sebagai penyerang, tapi juga sebagai winger. Lalu, Gary Madine yang baru kembali dari masa peminjaman. Madine kehilangan posisi utama sejak promosi ke Championship, sekarang saatnya pahlawan dengan 18 gol di League One bersama  The Owls mengembalikan riuh rendah para supporter.

Gaffer

Stuart Gray merupakan sosok pelatih 'asing' karena belum pernah sekalipun menyelsaikan tugasnya dalam managerial klub selain di Northampton Town, dimana ia dipercaya selama 2 tahun. Southampton, Portsmouth, Wolverhampton Wanderers, dan Aston Villa juga pernah ia tangani walaupun hanya sebagai caretaker. Rekor Gray di keempat klub tersebut tidak mencapai 50% dan hanya memenangi 12 dari 33 laga yang ia tangani.

Kemampuan Stuart Gray memang masih penuh tanda tanya, namun setidaknya pada pertengahan musim lalu ia berhasil menunjukan kapasitasnya dan mengamankan Sheffield Wednesday dari zona degradasi. Hal yang terpenting kali ini adalah konsistensi, ia telah mengetahui kelemahan klubnya dan telah berusaha memperbaiki hal tesebut. Pertanyaannya adalah, apakah racikan Gray dapat menampilkan apa yang diharapkan ?

Verdict

Usaha Gray untuk menambal lubang di lini belakang sudah ia laksanakan, dan dengan defender - defender dibawah 30 tahun, pergerakan untuk menutup gerak lawan juga diharapkan lebih baik dari musim lalu. Jika masalah yang ada dapat diatasi, dan para gelandang meningkatkan performa mereka. Sheffield Wednesday tidak perlu takut lagi akan zona degradasi, mereka akan berada di antara tim - tim yang menghiasi lower mid table seperti musim lalu. Jika gagal? Berharap saja semangat juang para pemain lebih besar daripada godaan League One.

Preview Championship 2014/2015 : Ramming through! ( Derby County FC )

Background

Tim yang melakukan segalanya dengan benar tetapi gagal di saat terakhir. Kalah di final Play-off lewat lesakan gol Bobby Zamora di menit ke-90 setelah Derby County mendominasi jalan-nya pertandingan merupakan cara yang tragis untuk mengakhiri musim yang brilian. Setelah awal yang buruk untuk Derby musim lalu, Nigel Clough dipecat dan Steve McClaren mengambil alih kendali. McClaren mengubah tim menjadi kekuatan terpadu dan akhirnya menuntun mereka ke finis di posisi-3, dan nyaris promosi jika saja tidak kalah melawan QPR di final dengan skor 1-0.

Transfer

Alban Bunjaku dari Sevilla , Ivan Calero dari Atletico Madrid B serta Omar Mascarell dari Madrid Castilla memberikan rasa Spanyol di skuad The Rams. Peminjaman Leon Best dari Blackburn Rovers serta merapatnya bek berpengalaman Zak Whitbread dari Leicester merupakan tambahan pengalaman yang disambut baik. Dua pemain pinjaman, Kieron Freeman ( Sheffield United ) dan George Thorne ( West Brom ) telah dikontrak permanen.Sedangkan transfer keluar dari iPro Stadium antara lain Ben Davies, Adam Legzdins dan James O'Connor.

Key Player 

Kekecewaan jelas terasa dengan kehilangan George Thorne yang mengalami cedera dan harus menepi hingga akhir musim nanti, inti dari tim heroik musim lalu tetap utuh. Bryson, Hughes, Buxton, Forsyth dan Hendrick telah menandatangani kontrak baru. Ini merupakan langkah besar untuk mempertahankan fondasi yang sudah kuat demi menghancurkan memori kekalahan Play-Off musim lalu. Hughes yang merupakan pemain muda bertalenta, Buxton yang kuat dan berwibawa dalam memimpin lini tengah dan ancaman mematikan Chris Martin yang dibuktikan lewat raihan 25 gol musim lalu adalah merupakan modal penting untuk meraih target musim dapan. Pemain dengan pengalaman internasional Jamie Ward, Richard Keogh dan Craig Bryson juga akan penting untuk setiap keberhasilan Derby di musim mendatang.

Komandonya akan sangat dibutuhkan musim ini.
Gaffer

Steve McClaren memiliki pengalaman panjang bersama dengan timnas Inggris, di Belanda bersama Twente dan Middlesbrough. Setelah mengambil alih kemudi Derby yang oleng di pertengahan musim, ia mampu membawa Derby ke final Play-off di musim pertamanya dan dengan musim baru menjelang, target yang lebih tinggi buat Rams. Promosi otomatis tidak diragukan lagi akan jadi sasarannya setelah dan dengan skuad yang fantastis yang dimilikinya, hal itu tidak sulit untuk diraih.


Verdict 

Memori buruk bagi Derby yang tak mau terulang lagi.

Finis di dua besar dan promosi otomatis jadi harga mati buat Derby. Tetapi jika hal itu tidak diraih, promosi lewat Play-off tentu akan lebih manis setelah kekecewaan musim lalu.




By : @Obinhartono1

Preview Championship 2014 / 2015: The Italian Job ( Leeds United )

Background

Chaos. Ya, kata itu bisa menggambarkan bagaimana musim lalu berjalan untuk Leeds, baik di dalam dan luar lapangan seiring kisruh pergantian pemilik sehingga Leeds menyelesaikan liga di papan tengah dan selamat dari pertarungan degradasi. Namun, musim yang baru akhirnya datang dan saatnya kita melihat Leeds yang baru di bawah pemilik Massimo Cellino dan manager Dave Hockaday!

Transfer

McCormack dijual. Berita kepindahan-nya sangat disayangkan oleh pendukung Leeds, namun dengan £ 11m yang diterima Leeds untuk pemain yang belum pernah merasakan atmosfer EPL adalah suatu jumlah yang besar dan pastinya digunakan untuk menambal lubang yang ditinggalkan top-skor Championship musim lalu dengan raihan 29 gol. Banyak fans percaya ketergantungan ini harus diubah sehingga merupakan langkah baik bagi klub menjualnya. Selain dia, Leeds juga meng-overhaul lini belakang mereka dengan menyisakan dua pemain senior musim ini, Jason Pearce dan Stephen Warnock.

Anda yang memutuskan, tapi menurut saya transfer masuk yang dilakukan Leeds cukup menjanjikan. Tomasso Bianchi dari Sassuolo di lini tengah , Nicky Ajose dari Peterborough untuk memperkuat lini depan , Gaetano Berardi dari Sampdoria memperkuat benteng pertahanan, Marco Silvestri ( Chievo Verona ) dan Stuart Taylor (Reading ) jadi pilihan baru di bawah mistar gawang. Pemain pinjaman Souleymane Doukara dan Zan Benedici, masing masing dari Catania dan AC Milan tentunya disambut sebagai tambahan kekuatan yang dibutuhkan oleh skuad Leeds.

Key Player


Batu karang Leeds
Perpaduan pemain dari liga Italia yang diboyong di bursa transfer beserta pemain senior yang dipertahankan jadi kunci. Di lini tengah Rodolph Austin jadi pemain sentral bersama Matt Smith. Kemampuan udara Smith dan karakter kuat Austin di lini tengah akan membuat dua fitur yang sangat berguna bagi Leeds. Ditambah pemain muda yang menjanjikan seperti Alex Mowatt dan Dominic Poleon ,masa depan terlihat cerah bagi Leeds.

Namun dari semua itu,Jason Pearce akan jadi sosok penting.

Ditunjuk menjadi kapten klub untuk musim mendatang setelah kapten lama Ross McCormack pergi ke sesama pesaing Championship, Fulham. Pearce kembali ke skuad utama setelah sempat dibangkucadangkan oleh mantan manajer Brian McDermott. Pearce yang pindah dari Portsmouth pada tahun 2012 adalah salah satu dari dua yang tersisa bek tengah senior di klub dan tentunya Hockaday berharap dia dapat memimpin skuad baru Leeds.


Gaffer 

Cellino menaruh harapan tinggi kepada Hockaday
Banyak orang kaget oleh penunjukan dia. Ketika nama Dave Hockaday pertama kali dibicarakan akan mengisi posisi manager Leeds , orang - orang hanya mengangkat bahu dan menganggap berita itu sampah. Tapi pada 19 Juni hal itu menjadi kenyataan, Hockaday telah ditunjuk sebagai manajer baru Leeds United dengan kontrak tiga tahun. Adil untuk mengatakan bahwa Hockaday adalah sosok yang kurang dikenal di Championship, sampai saat ini tentunya. Satu-satunya pekerjaan manajerial dia adalah bersama tim Conference, Forest Green Rovers dan rekornya tidak benar-benar gemilang. Dia hanya memenangi 64 dari 189 game yang dipegang dan bertanggung jawab atas 75 kekalahan mereka, catatan buruk mengingat FGR memiliki salah satu klub dengan anggaran besar di Conferense selama beberapa musim terakhir.

Jadi apa yang dilihat pemilik baru Leeds Massimo Cellino dalam diri Hockaday? Yah, kita tidak bisa terlalu yakin. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini Cellino mengumpamakan pelatih Leeds dengan SEMANGKA dan mengatakan:

"Anda hanya tahu [seberapa baik kualitas-nya] ketika Anda membukanya." Hal ini merupakan indikator bahwa Cellino mempercayai penilaiannya sendiri lebih dari apa pun dan siap untuk bertaruh besar pada pelatih kepala baru Leeds. 

Sudah jelas bahwa Cellino memilih memberi jabatan "First Team Coach" kepada Hockaday, membuat dia bekerja lebih dekat dengan para pemain daripada seorang manajer. Itulah yang yang diharapkan Cellino dalam melihat Hockaday, seseorang yang dapat bekerja di tempat latihan dan membantu mengembangkan pemain dan hal ini mulai terlihat selama pre-season. Para pemain Leeds mulai memantapkan diri dan menunjukkan sesuatu yang hilang dari tim Leeds.Kemampuan untuk mengendalikan bola dan lawan.

Jadi kenapa dia di bawah tekanan? Jawabannya sederhana. Dia baru saja mengambil lompatan spekulatif dari Conference menuju Championship. Bukan hanya itu tetapi Cellino telah menyatakan bahwa ia akan memecat Hockaday jika terbukti ia telah membuat pilihan yang salah, hal tersebut siratkan dalam pernyataan ini:

"Kadang-kadang Anda tidak ingin memecat pelatih karena Anda mencoba untuk berpura-pura bahwa Anda tidak membuat kesalahan . Itu hal yang berbahaya. Saya tidak bisa melakukan itu karena saya harus menjaga kepentingan klub saya, bukan kebanggaan atas pilihan saya." 

Dengan pernyataan ini Hockaday sudah akan merasakan tugas berat di tangannya. Leeds perlu mengawali musim dengan baik. Brian McDermott, yang merupakan tokoh disukai di Elland Road telah diusir Cellino dan digantikan oleh Hockaday. Ini adalah kesempatan besar baginya untuk menempatkan diri di dunia sepakbola Inggris, dan membuktikan kepada yang ragu akan pilihan Cellino bahwa ia memiliki apa yang diperlukan sebagai manager baru Leeds.

Verdict 

Finis di papan tengah jadi harga mati buat Leeds yang baru bertransformasi.Namun ,jika mereka bisa menunjukkan hal lebih... zona Play-off dalam genggaman!


By : @Obinhartono1

Preview Championship 2014/2015 : Back on track. ( Bolton Wanderers FC )

Background

Menstabilkan diri setelah musim lalu yang penuh kekecewaan akan menjadi target Wanderers musim ini. Mereka tidak akan mau mengulangi lagi kesalahan dimana mereka baru meraih kemenangan pertama musim lalu di bulan Oktober, menang vs Birmingham City 2-1. Perolehan gol mereka yang serat terlihat dimana top-skor klub Jermaine Beckford ,Lukas Jutkiewicz dan Andre Moritz hanya bisa menyarangkan 7 gol sepanjang musim 13/14. Walaupun musim lalu terlihat seperti bencana bagi Bolton, Dougie Freedman bisa mengambil hal positif dari akhir musim. Hanya kalah sekali dalam 10 pertandingan terakhir mereka dan itu melawan jawara Championship Leicester City, yang merebut gelar di Reebok Stadium dengan kemenangan 1-0 lewat gol Lloyd Dyer.Musim baru telah datang dan saatnya Bolton kembali menemukan keperkasaan-nya.

Transfer

Bolton telah menyelesaikan transfer musim panas-nya dengan cepat. Bek Perancis Dorian Dervite pindah dari Charlton menambah kekuatan di belakang, sementara Liam Feeney juga telah menandatangani kontrak dengan Wanderers menawarkan kecepatan dan fleksibilitas di sayap yang ia tunjukkan saat bersama Millwall. Gelandang tengah Liam Trotter juga telah pindah dari Millwall setelah masa pinjaman yang sukses musim lalu. Namun hal yang mengkhawatirkan melihat arus keluar pemain mereka.

Dua dari 3 top-skor mereka musim lalu pergi menyisakan Jermaine Beckford setelah Lukas Jutkiewicz yang berstatus pemain pinjaman telah kembali ke klubnya dan Andre Moritz dilepas per tanggal 1 Juli 2014.Serta ditambah Marvin Sordell yang pindah ke Burnley yang baru promosi ke EPL, lini depan mereka terlihat dalam keadaan tidak bagus.

Key Player 

Terror in the air!
Tim Ream tampil di 44 pertandingan untuk Bolton musim lalu dan meraih gelar pemain terbaik klub karena kinerjanya. Bek tengah kolosal yang kuat, cepat dan memiliki kemampuan di udara yang baik lewat tinggi 185 cm yang dimilikinya, sekarang pemain asal Amerika Serikat ini siap menyambut musim baru bersama Wanderers dan tidak diragukan lagi dia akan menjadi faktor utama Bolton untuk meraih target musim ini.



Gaffer 

Senyuman yang akan terhias bila berhasil
Setelah meninggalkan Crystal Palace, Dougie Freedman berjuang untuk mengatur performa inkonsisten Bolton. Bisa dibilang jika ia gagal lagi musim ini, bisa saja Bolton tidak akan memberi kesempatan lagi untuk dia. Memimpin Wanderers finis ke-7 di musim pertamanya sebagai manager, tapi musim keduanya mengecewakan. Namun, dengan pengalaman yang bertambah dan tekad untuk berhasil di musim ini sambil memperbaiki rekornya sebagai manager Bolton ( 35.23% kemenangan dari 88 pertandingan ), manager berumur 40 tahun ini pasti bisa mencapai hal yang ia inginkan musim ini dan kembali membawa kebahagian untuk seluruh penghuni Macron Stadium.

Verdict 

Memantapkan diri kembali di papan tengah dan jika gagal, mereka mungkin terjebak lagi di pertarungan degradasi.

By : @Obinhartono1

Preview Championship 2014/2015 : Tractorboys on the road to glory! ( Ipswich Town FC )

Background

Finis ke-9 musim lalu dengan penampilan solid adalah sesuatu yang penggemar Ipswich jelas ingin lihat. David McGoldrick menikmati musim yang fantastis sebelum cedera melanda serta bek kiri Aaron Cresswell juga menampilkan performa fantastis sehingga dipinang klub EPL. Setelah musim lalu hampir bisa menggapai zona play-off, Mick McCarthy dan anak buahnya menatap musim mendatang dengan target bisa promosi setelah 13 tahun berturut-turut tertahan di Championship.

Transfer 

Dua transfer besar yang dilakukan Ipswich demi memperkuat skuadnya adalah kedatangan Cameron Stewart dari Hull City dan Jonathan Parr dari Crystal Palace. Kedua pemain akan penting dalam musim mendatang karena kualitas EPL yang mereka miliki pasti memberikan dimensi baru bagi permainan Tractorboys. Kualitas mengesankan Stewart di posisi sayap sehingga striker akan dimanjakan sedangkan Parr mengisi tempat yang ditinggalkan oleh Aaron Cresswell, yang pindah ke West Ham untuk £ 3.750.000 . Kiper Scott Loach juga telah pergi ke Rotherham dan penggantinya yang baru adalah Bartosz Bialkowski yang pindah dari Notts County setelah penampilan gemilanganya menyelamatkan klub dari degradasi dan bertahan di League One.

Key Player 

Tearing apart defence!
"McGoaldrick" adalah julukan yang diberikan fans Ipswich kepadanya dan memang hal itu pantas disematkan kepada David McGoldrick.Striker berusia 26 tahun ini mencetak 14 gol di liga dan 16 gol di semua kompetisi musim lalu serta menjalin duet maut dengan Daryl Murphy sehingga ia dirindukan saat di bulan Februari 2014 mengalami cedera yang mengharuskan ia absen hingga akhir musim. Musim mendatang sangat penting bagi dia dan sumbangsih gol akan membuat Ipswich dapat meraih target yang dicanangkan musim ini.





Gaffer 
old man on the run!

Mick McCarthy telah menikmati karir manajerial yang panjang sejak mengelola Wolves, Milwall, Sunderland dan timnas Republik Irlandia. Pengalaman-nya, taktik-nya dan pengetahuan-nya tentang pasar pemain sangat bagus dan musim lalu ia memimpin Ipswich meraih hasil yang memuaskan,18 kali menang, 14 imbang dan 14 kali kalah serta rekor hanya kalah lima kali di Portman Road sepanjang musim. McCarthy tentunya diharapkan dapat memperkuat landasan kokoh yang telah ia buat musim lalu dan dapat mengulangi kesuksesan meraih promosi yang telah ia rasakan bersama Sunderland dan Wolves.

Verdict 

Bersiang untuk meraih zona play-off akan jadi tantangan buat Ipswich.Namun, Tractorboys tentunya sudah memiliki semua yang dibutuhkan agar target dapat tercapai.


By : @Obinhartono1